Pesaing Indonesia di Grup A Piala Asia Putri U-17 2024 selangkah lebih jauh dari timnas sejak masa persiapan.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
Persaingan ketat di AFC U-17 Women’s Asian Cup 2024 atau Piala Asia Putri U-17 2024, 6-19 Mei 2024 di Bali, menanti Indonesia. Dengan skuad timnas U-17 yang belum terbentuk, realitas kualitas Indonesia memang masih belum terlihat dan teruji. Namun, jurang perbedaan Indonesia dengan negara lain sudah tampak sejak dari masa persiapan.
Indonesia tergabung dalam Grup A Piala Asia Putri U-17 2024 bersama Korea Selatan, Korea Utara, dan Filipina. Pesaing Indonesia, terutama Korea Selatan dan Korea Utara, bukan lawan yang mudah. Apalagi, Korea Selatan dan Korea Utara pernah mencicipi gelar juara Piala Asia.
Korea Selatan menjuarai Piala Asia 2009. Adapun Korea Utara pernah tiga kali meraih trofi Piala Asia, yaitu pada edisi 2018, 2015, dan 2007. Sementara itu, Indonesia baru sekali mengikuti Piala Asia U-17, yaitu pada edisi perdana tahun 2005 di Korea Selatan. ”Garuda Pertiwi” menjadi juru kunci Grup A setelah selalu kalah dalam tiga pertandingan.
Terlepas dari rekam jejak yang gemilang, tim-tim ini juga menunjukkan persiapan serius menjelang Piala Asia yang tinggal dua bulan lagi. Mereka gencar melakukan pelatihan intensif dan uji coba di luar negeri.
Korea Selatan, misalnya, tengah menggelar latihan intensif selama lima hari di Boeun, Chungcheong Utara, sejak 26 Maret 2024. Kegiatan ini diikuti 23 pemain belia. Pelatih timnas U-17 Korea Selatan, Kim Eunjung, mengatakan, latihan ini merupakan tindak lanjut dari hasil turnamen persahabatan bersama Portugal dan Irlandia pada Januari lalu.
Tim pelatih ingin mengatasi kekurangan yang muncul dalam turnamen tersebut. Korea imbang melawan Portugal pada laga terakhir. Dalam dua pertandingan sebelumnya, Korea kalah dari Portugal dan Irlandia.
”Ini adalah kompetisi yang berbeda dari kualifikasi Piala Asia pertama dan kedua. Pasti menjadi pengalaman yang bagus bagi para pemain dengan bertemu pemain Eropa. Saya merasa para pemain juga berkembang,” ucap Kim, dikutip dari laman Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA).
Korea Selatan melaju ke putaran final Piala Asia dengan lolos babak penyisihan pertama pada April dan babak kedua September tahun lalu. Mereka menyapu bersih lima pertandingan dengan kemenangan.
Sementara itu, Indonesia mendapatkan keuntungan lolos sebagai tuan rumah sehingga tidak perlu melakoni kualifikasi. Namun, lantaran tidak mengikuti kualifikasi, skuad timnas U-17 belum terbentuk. Saat ini, proses seleksi masih berjalan.
Kondisi ini berbeda dengan Korea atau tim lain yang menjalani kualifikasi lebih dahulu. Meski kemudian terdapat kemungkinan perombakan skuad, kerangka tim yang akan berlaga di Piala Asia sudah terbentuk.
”Persaingan di dalam tim justru sangat ketat, dan saya berharap para pemain tidak melepaskan tekad dan ketegangan mereka,” tutur Kim.
Seperti Korea, Filipina juga menggelar latihan intensif dan mengikuti turnamen sebagai ajang uji coba. Dikutip dari laman resmi Federasi Sepak Bola Filipina (PFF), Filipina menggelar pemusatan latihan lokal di Stadion Rizal Memorial pada 21-23 Maret 2024.
Sebelumnya, mereka juga mengadakan pemusatan latihan pada Januari 2024 di Chula Vista, California, AS. Filipina pun mengikuti Piala MIMA edisi ke-4 pada Februari lalu di Spanyol. Filipina bermain melawan tim-tim Eropa, seperti Inggris, Skotlandia, dan Swedia, dalam format sistem gugur.
Tak mau kalah mudah
Pelatih timnas putri Indonesia, Satoru Mochizuki, menyadari ketatnya persaingan yang akan dihadapi Indonesia. Apalagi, kata Satoru, secara peringkat FIFA pun timnas senior Indonesia masih jauh di bawah lawan-lawan di Grup A.
Timnas putri menempati peringkat ke-109, sedangkan ketiga lawan Indonesia berada di 40 besar dunia. Korea Utara menghuni urutan ke-11, Korea Selatan ke-20, dan Filipina menempati peringkat ke-39.
Piala Asia Putri U-17 akan menjadi debut Satoru sebagai pelatih timnas Indonesia senior dan semua level umur. PSSI memang tidak memasang target karena ingin memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada Satoru. Namun, turnamen ini bakal menjadi tantangan awal bagi sang pelatih. Apalagi, Indonesia tampil di hadapan publik sendiri.
”Saya tidak berharap banyak. Saya rasa akan sangat sulit pertandingan nanti. Meskipun begitu, saya yakin kami tidak akan kalah mudah dari mereka,” ucap Satoru.