Polisi menemukan pistol merek Glock, Sig Sauer, serta Smith & Wesson. Seluruh pistol didapat di Malaysia.
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
KUALA LUMPUR, JUMAT — Kepolisian Malaysia mengumumkan penangkapan seorang pria Israel di kawasan Ampang, Kuala Lumpur. Polisi menyita enam pistol dan 200 butir peluru dari pria berusia 36 tahun itu.
Kepala Kepolisian Malaysia Razarudin Husain mengatakan, pemeriksaan mengarah pada upaya pembunuhan. Menurut tersangka, sasarannya sesama warga Israel. ”Polisi masih menyelidiki lebih lanjut,” katanya sebagaimana dikutip Free Malaysia Today dan Malaysia Kini, Jumat (29/3/2024).
Polisi menemukan pistol merek Glock, Sig Sauer, dan Smith & Wesson dalam tas milik tersangka. Menurut tersangka, seluruh pistol didapat di Malaysia. Polisi masih mencari tahu bagaimana cara pistol-pistol itu masuk Malaysia.
Menurut tersangka, transaksi pembelian menggunakan mata uang kripto. Tersangka mengaku tidak tahu siapa penyedia pistol-pistol itu.
Pria itu masuk tiba di Bandara Kuala Lumpur pada 12 Maret 2024. Ia menaiki pesawat dari Uni Emirat Arab. Awalnya, ia menunjukkan paspor Perancis. Setelah diperiksa lebih lanjut, pria itu menunjukkan paspor Israel.
Pria itu tidak ditangkap di bandara. Ia ditangkap di salah satu hotel di kawasan Ampang, Kuala Lumpur. Sebelumnya, ia tinggal di dua hotel lain di Kuala Lumpur.
Kepada penyidik, pria itu mengaku memburu seorang pria Israel di Malaysia. Walakin, penyidik tidak mau percaya pengakuan itu. Apalagi, pria yang disebut tersangka tidak jelas ada di Malaysia atau tidak.
Waspada tinggi
Razarudin tidak menampik, tersangka yang tidak disebut namanya itu punya agenda lain. Ia mengingatkan, Malaysia secara terbuka mendukung Palestina. Di sisi lain, Malaysia juga terbuka mengecam Israel dan sekutunya.
Karena itu, kepolisian dan aparat terkait meningkatkan keamanan untuk kepala negara, kepala pemerintahan, dan petinggi lain. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berulang kali berkata keras soal Israel dan pendukungnya. Anwar menyebut pendukung Israel munafik.
Menurut Razarudin, kepolisian Malaysia tidak menutup kemungkinan tersangka merupakan agen intelijen Israel. Hal itu berdasarkan pengalaman beberapa tahun lalu.
Dulu, ada agen Israel membunuh anggota Hamas yang berada di Kuala Lumpur, Fadi Al-Batsh. Korban dituding terlibat dalam pengembangan senjata untuk Hamas. Sampai sekarang, kasus itu tidak terpecahkan.
Kepolisian Malaysia hanya menyebut, penembakan dilakukan dua tersangka. Para tersangka naik sepeda motor. Belakangan, sepeda motor itu ditemukan di pinggiran Kuala Lumpur.