Pasar otomotif Indonesia sangat besar. Meski rivalitas meraih konsumen SUV sangat sengit, segmennya dinilai masih gemuk.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Persaingan mengisi pasar mobil SUV di Indonesia bakal semakin sengit dengan masuknya pemain baru, Beijing Automotive Group. Produsen mobil asal China itu berencana membawa salah satu merek andalannya, BAIC, untuk merilis BJ-40 Plus dan X55-II.
Beijing Automotive Group merupakan produsen kendaraan bermotor nomor lima terbesar di China dan memiliki banyak merek lain. Penjualan mobil-mobil itu di Indonesia dilakukan PT JIO Distribusi Indonesia (JDI), salah satu anak perusahaan baru di bawah naungan PT JHL Group.
Chief Operating Officer JDI Dhani Yahya, di Jakarta, Kamis (28/3/2024), mengatakan, pihaknya menjalin kesepakatan dengan Beijing Automotive Group melalui BAIC International yang dilanjutkan pengesahan agar bisa segera memasarkan kendaraan secara resmi.
Penandatanganan kesepakatan itu dihadiri Executive Director and CEO BAIC International Yang Nanhua. Dhani mengungkapkan kebanggaan dan kegembiraannya meraih kepercayaan Beijing Automotive Group. Perusahaan itu berdiri sejak tahun 1958 dengan markas besar di Beijing, China.
Dhani membidik pasar SUV karena konsumen di Indonesia sangat menyukai tipe tersebut. Medium SUV, X55-II, mengusung mesin Magic-Core berkonfigurasi empat silinder, 16 valve, dan 1.500 cc DOHC dengan turbocharger yang dibangun melalui kerja sama BAIC Motor dan META Engineering.
Kendaraan tersebut dilengkapi transmisi tujuh percepatan kopling ganda atau 7-speed DCT dengan tenaga maksimum mesin 175 HP dan torsi puncak 300 Nm. Akselerasi X55-II dari posisi diam ke 100 kilometer per jam dicapai hanya dalam 7 detik.
Sementara BJ-40 Plus merupakan kendaraan berpenggerak empat roda dengan model dan desain yang gagah, tampilan tangguh, hingga memberikan kesan pemberani. Varian itu juga sudah beberapa kali mengikuti kompetisi yang termasuk paling berat di dunia, yakni Reli Dakar.
Bermesin empat silinder dengan 16 valve dan 2.000 cc DOHC dengan turbocharger, BJ-40 Plus dipadukan dengan transmisi delapan percepatan lansiran pabrik ternama Jerman, ZF Friedrichshafen. Tenaga yang dihasilkan hingga 221 HP dengan torsi maksimum 380 Nm.
Head of Public Relation, Sales, Training, and Homologation JDI Fedy Dwi Parileksono menjelaskan, pihaknya percaya diri bersaing di Indonesia karena pasar otomotifnya sangat besar. Meski rivalitas meraih konsumen SUV sangat ketat, segmennya dinilai masih gemuk.
”Termasuk pasar paling besar di Indonesia, kan, SUV. Sejauh ini, kami melihat masih ada peluang mengisi kelas SUV medium dan off-road,” ucapnya. Harga BAIC belum dipastikan, tetapi Fedy menyebut rentang Rp 400 juta-Rp 450 juta untuk X55-II.
Adapun BJ-40 Plus dibanderol dengan perkiraan Rp 800 juta-Rp 850 juta. Harga detail akan diumumkan sekaligus dengan peluncurannya saat Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Tangerang, Banten, Juli mendatang. Saat ditanya target penjualan, Fedy menjawab, masih dihitung.
”Ke depan, tak tertutup kemungkinan kami akan merilis varian lain. Kami juga melirik kendaraan listrik seperti di China yang sudah melepas (merek) Arcfox,” ujarnya. Hingga akhir tahun 2024, JDI akan menyiapkan delapan dealer sekaligus bengkel di Jabodetabek, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Medan.
”Kami menargetkan total 41 lokasi hingga tahun 2028 dengan melebarkan sayap ke Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera,” katanya. Fedy menuturkan soal SUV dengan kisaran harga mulai Rp 250 juta hingga mencapai miliaran rupiah, tetapi tetap laris di Indonesia.
Dengan BJ-40 Plus, pihaknya menyasar pehobi petualangan, bahkan gemar menerabas jalur off-road dengan mobil yang gagah. ”Kalau X55-II, targetnya lebih luas. Mulai generasi yang mulai bekerja sampai ibu rumah tangga karena harganya lebih terjangkau,” ucapnya.