Keluarga Korban Minta Polisi Mengungkap Kasus ”Septic Tank” Maut di Cirebon
›
Keluarga Korban Minta Polisi...
Iklan
Keluarga Korban Minta Polisi Mengungkap Kasus ”Septic Tank” Maut di Cirebon
Keluarga korban meminta polisi segera mengusut tuntas kasus ”septic tank” maut di CSB Mall Cirebon.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Lebih dari sepekan, penyebab kasus tangki septik (septic tank) maut yang menewaskan empat teknisi di Cirebon Super Blok Mall atau CSB di Kota Cirebon, Jawa Barat, belum juga terungkap. Sejumlah keluarga korban meminta polisi segera mengusut tuntas kasus tersebut.
”Kami juga belum tahu keterangan penyebabnya. Harapannya, sih, (kasus tangki septik) ini terungkap dulu. Penyebabnya, penanggung jawabnya siapa? Kan, gitu,” ujar Suprapto (41), anggota keluarga Masduki (43), Kamis (18/4/2024). Masduki termasuk satu dari empat korban dalam kasus itu.
Korban lainnya ialah Tri Yunanto (40), Tohidin Andryana (35), dan Fadli (32). Tri dan Masduki merupakan warga Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Tohidin dan Fadli masing-masing dari Kecamatan Plumbon dan Kapetakan, Kabupaten Cirebon. Mereka tercatat sebagai teknisi di CSB Mall.
Keempatnya tewas di dalam tangki septik CSB Mall pada Selasa (9/4/2024). Awalnya, Tri dan Fadli tengah memperbaiki saluran pembuangan itu. Namun, keduanya tewas di lubang sedalam sekitar 6 meter dengan diameter 1 meter. Setelah itu, Masduki dan Tohidin masuk, tetapi ikut tewas.
Suprapto meminta polisi mengusut tuntas kasus itu. Sebab, saat kejadian, Masduki sebenarnya sedang libur dan memperbaiki alat penyejuk ruangan serta setrika di rumahnya. Namun, katanya, korban diminta segera datang ke CSB karena ada peristiwa.
”Kejadian apa? Saya tanya. Katanya, teman saya masuk septic tank, kesetrum meninggal di situ. Saya tanya, ’sudah laporan ke kepolisian belum? Harusnya, dilaporkan’,” kata Suprapto menirukan percakapannya dengan korban. Ia menyesalkan kejadian tersebut.
Suprapto juga berharap pihak manajemen CSB Mall membantu keluarga korban, terutama terkait dengan ekonomi. Hingga kini, ujarnya, ahli waris korban telah menerima uang santunan. ”Tapi, almarhum ini, kan, punya tanggungan banyak. Orangtua, mertua, istri, dan anak-anaknya,” ujarnya.
Menurut dia, korban memiliki tiga anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Adapun istri Masduki bekerja sebagai guru taman kanak-kanak di Cirebon. Pihaknya berharap manajemen CSB Mall bisa membantu masa depan anak korban, terutama terkait pendidikan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cirebon Kota Ajun Komisaris Anggi Eko Prasetyo masih mendalami kasus tewasnya empat orang di tangki septik di CSB Mall. Saat ditanya rencana olah tempat kejadian perkara, Anggi mengatakan akan menginfokan hal itu lebih lanjut.
Dari informasi awal, katanya, peristiwa itu diduga terjadi pukul 11.00 WIB. Pihaknya baru menerima laporan tersebut sekitar pukul 14.00. Saat polisi dan petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cirebon datang ke lokasi, keempat korban sudah ditemukan tak bernyawa.
Terkait dengan indikasi kecelakaan kerja atau kelalaian dalam prosedur operasi, pihaknya belum bisa memastikan. ”Terkait itu masih kami lakukan pendalaman, saksi diperiksa, dan data-data masih kami himpun. Kami juga masih menunggu dari pemeriksaan medis terkait hal itu,” ujarnya.
Pihaknya telah memeriksa lebih dari lima saksi, termasuk manajemen CSB Mall dan petugas yang mengevakuasi korban. ”Tentunya pihak-pihak terkait, siapa pun itu, berdasarkan keterangan yang nanti kami peroleh, kami akan undang untuk klarifikasi. Semuanya masih kami dalami,” ujar Anggi.
Sebelumnya, Mall Manager CSB Mall Adwin Nugroho mengatakan sedang menginvestigasi secara internal terkait kasus tersebut dengan bantuan sejumlah pihak yang berwenang. Pihaknya juga memberikan bantuan, dukungan, dan pendampingan terhadap keluarga korban.